Powered By Blogger

Jumat, 13 Desember 2013

Pesona Ketep Pass

Obyek Wisata Ketep Pass kabupaten Magelang merupakan Obyek Wisata Alam Kegunungapian khususnya Gunung Merapi.Obyek Wisata Ketep Pass terletak pada ketingggian 1200 m dpl.Luas area sekitar 8000 m persegi,berjarak 17 km dari Blabak Magelang kearah timur,30 km dari Kota Magelang dan 35 km dari Boyolalai.Dari kota Salatiga yang berjarak sekitar 32 km,dapat melalaui Kopeng dan Desa Kaponan dan 30 km dari Candi Borobudur.Lokasi Obyek mudah dijangkau baik dengan Bus Besar,Mini bus,Sedan atau sejenisnya maupun sepeda motor.

Atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah H.Mardiyanto,dipilih tanah berbukit ini untuk dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata baru di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) dengan ciri khas wisata kegunungapian.Obyek Wisata Ketep Pass diresmikan oleh Presiden RI Megawati Sukarno Putri pada 17 Oktober 2002.

GARDU PANDANG
Berupa 2 buah gazebo masing-masing dengan ukuran empat persegi panjang dan bangunan segi delapan dengan panjang panjang sisi lima meter.Tempat untuk melihat keindahan alam Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.Serta hamparan lahan pertanian di kedua kaki Gunung tersebut.Sambil menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh pedagang disekitar Obyek.

KETEP VULKANO THEATRE
Sebuah gedung tempat pemutaran film dokumenter tentang aktivitas Gunung Merapi dengan kapasitas tempat duduk 78 kursi.Film ilmiah yang menceritakan tentang terjadinya,jalur-jalur pendakian,penelitian dipuncak Garuda serta letusan dahsyat Gunung Merapi,

KETEP VULKANO CENTRE

Sebuah gedung yang disebut museum dangan luas kurang lebih 550 m persegi.Sebuah museum vulcanologi yang didalamnya berdiri miniatur Gunung Merapi,Komputer interaktif yang berisi tentang dokomen kegunungapian,beberapa contoh batu-batuan bukti letusan dari tahun ke tahun.Poster puncak Garuda yang berukuran 3x3m,poster peringatan dini lahar Gunung Merapi

AREAL PARKIR
Areal parkir yang luas dan cukup memedai untuk menampung Bus besar.

PELATARAN PANCA ARGA
Panca Arga mempunyai arti Lima Gunung,pada lokasi ini merupakan puncak tertinggi di Obyek Wisata Ketep Pass.Dari puncak tertinggi ini pengunjung dapat melihat Lima Gunung yaitu Gunung Merapi,Gunung Merbabu,Gunung Sindoro,Gunung Sumbing dan Gunung Slamet.
Selain kelima Gunung tersebut pengunjung masih dapat melihat dan menikmati Gunung-Gunung kecil dan Bukit-bukit yang sangat indah antara lain,Gunung Tidar,Gunung Andong,Gunung Pring,Bukit Menoreh,Bukit Telo Moyo dll.

RESTAURANT KETEP PASS
Disini pengunjung dapat menikmati menu yang disajikan diRestaurant Ketep Pass sesuai selera.Bangunan di atas ketep vulcano teatre yang berdinding kaca ini,sangat cocok untuk pengunjung sambil menyantap hidangan yang tersedia juga menikmati indahnya panorama di kaki Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

TEROPONG

Jawa Tengah, Ketep Pass Teropong: Wisata Alam Ketep Pass MagelangSebanyak dua buah yang berada di puncak Panca Arga dan Gardu Pandang.Dengan alat ini pengunjung dapat melihat dengan jelas keindahan panorama Gunung Merapi,Gunung Merbabu dan gunung-gunung yang lain.

MUSHOLA
Luas bangunan mushola kurang lebih 10 m persegi dengan bentuk bangunan yang artistik,lengkap dengan tempat wudlu dan toilet.

Mengunjungi Petilasan Mbah Maridjan di Kaki Merapi


Mbah Maridjan
Cungkup tetenger petilasan komplek rumah Mbah Maridjan.
Nama Mbah Marijan, masih segar diingatan kita. Dia adalah juru kunci Gunung Merapi yang tinggal di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak Merapi meletus pada 26 Oktober 2010 lalu dan kepergian untuk selamanya sang bintang iklan Sidomuncul ini, kini bekas rumahnya menjadi tempat tujuan wisata Gunung Merapi.
Tak pernah henti pengunjung yang datang ke rumah Mbah Maridjan, meski rumahnya kini telah terpendam pasir Merapi. “Rasanya tidak puas jika enggak sampai ke rumah Mbah Maridjan kalau sudah sampai Yogyakarta,” ujar Rodia Mariana asal Malang yang datang bersama sanak keluarganya berwisata ke Gunung Merapi.
Pada liburan sekolah pada Desember 2012, tempat parkir yang berada di kaki Merapi terlihat penuh sesak dengan kendaraan bus, mobil yang kebanyakan berpelat nomor luar Yogyakarta. Ini menunjukkan kalau mereka adalah para wisatawan yang datang dari jauh. Tak hanya wisatan lokal, sejumlah turis asingpun terlihat modar-mandir disekitar parkiran dan di sekitar kios sovenir wisata Merapi.
DSC_4515
Komplek rumah Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo telah rata dengan tanah.
Untuk memasuki merapi setiap pengunjung dikenakan biaya Rp 5000 per orang dan Rp 5000 per mobil.
Banyaknya pengunjung juga dimanfaatkan oleh warga di sekitar Merapi. Salah satunya menggelar wisata adventure, merupakan paket wisata dengan mejelajah sekitar Merapi. Paket ini banyak diminati wisatawan, terlihat para wisatawan mengantre persewaan sepeda motor trail, dan mobil offroad.
Dari pemberhentian terakhir, untuk sampai di rumah Mbah Mardjan masih berjarak sekitar 1,5 km. Pengunjung bisa memanfaatkan ojek Rp 20 ribu pulang pergi atau persewaan sepeda motor trail sebesar Rp 30 ribu. Selain itu jika pengunjung ingin menikmati alam di sekitar Gunung Merapi, bisa menyewa mobil offroad dari Club Adventure lokal dengan membayar ongkos sebesar Rp 100 ribu.
DSC_4483
Poster detik-detik menjelang erosi Merapi diceritakan dalam poster.
Pengunjung juga bisa berlanja dan menyaksikan berbagai poster dan foto-foto dokumentasi Gunung Merapi saat meletus. Banyak pula kios-kios semi permanen di sana yang berjualan berbagai macam sovenir dengan harga yang relatif murah.
Tidak sedikit pengunjung yang berjalan kaki menuju rumah Mbah Maridjan. Keuntungan lain jika berjalan kaki, pengunjung bisa memanfaatkan foto-foto disepanjang perjalanan dengan panorama indah dan membentang luas. Sayangnya puncak Merapi sering tertutup kabut saat musim penghujan.
Alam Gunung Merapi yang tadinya kering, kini telah tumbuh subur dengan pepohonan yang telah menghijau kembali. Meski masih ada sisa-sisa bekas pohon yang mati, namun pepohonan penganti telah mulai tumbuh dan subur.
DSC_4477
Sepeda motor dan mobil milik relawan yang gagal menjemput Mbah Maridjan ikut terpanggang pasannya erupsi Merapi.
Dusun Kinahrejo yang tadinya dihuni warga, kini tidak ada lagi. Warga tidak diperbolehkan menempati bekas rumah mereka yang telah hancur saat terjadi letusan 3 tahun silam. Namun warga telah direlokasi ditempat yang lebih aman dengan bantuan dana dari pemerintah. “Di belakang ini bekas rumah saya, yang rusak akibat letusan Merapi. Ini kenangan,” ujar warga yang berjualan di depan rumahnya yang telah rata dengan tanah.
Sepanjang jalan menuju rumah Mbah Maridjan terlihat asri, dengan panorama yang indah dengan pepohonan yang hijau. Tidak terasa perjalanan hampir sampai di rumah Mbah Maridjan.
Tidak sulit untuk mencari rumah Mbah Maridjan. Ada penunjuk jalan bertuliskan menju rumah Mbah Maridjan pinggir jalan utama menuju puncak Merapi. Pengunjung menyusuri sebuah gang sempit untuk sampai bekas rumah juru kunci Merapi ini.
DSC_4499
Perangkat gamelan milik Mbah Maridjan ikut dipamerkan di dekat petilasan.
Setelah berjalan sekitar 15 menit, akhirnya sampai juga di sebuah tanah lapang yang sekitar 50X50 meter. Ini adalah area bekas rumah juru kunci Merapi yang telah menghadap illahi. Ditempat itu, kini terdapat kios-kios penjual sovenir dan sebuah warung milik adik perempuah Mbah Maridjan.
Untuk menandai lokasi rumah Mbah Maridjan dipagar dengan bambu yang mengelilingi. Ditengah pagar terdapat cungkup (rumah kecil) bertuliskan rumah Mbah Maridjan. Cungkup sebagai penanda rumah Mbah Maridjan.
Di lokasi bekas rumah ini  juga terdapat beberapa poster yang menceritakan tugas Mbah Maridjan sebagai jurukunci Merapi. Tak jauh dari poster Mbah Maridjan yang lain terdapat pula dua sepeda motor dan sebuah mobil yang telah berkarat, terlihat jelas bekas terbakar. Di sisi lain juga terdapat seperangkat gamelan yang telah karatan.
DSC_4490
Cungkup sebagai penanda petilasan komplek perumahan Mbah Maridjan.
Detik-detik 26 Oktober 2010 pukul 17.30 menjadi cerita menarik dan menjadi bacaan pengunjung yang datang ke rumah petilasan Mbah Maridjan. Inilah catatan sejarah menjelang detik-detik kematian sang jurukunci Merapi itu.
Masih dalam satu bingkai poster, juga dipajang foto-foto relawan dan seorang jurnalis yang tewas dalam letusan merapi itu. Dia adalah relawan PMI, dr Tutur Priyanto dan wartawan vivanews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho yang meninggal akibat erupsi Merapi.
Ditempat itu sekarang dijadikan semacam museum mini, sebagai penanda dan tempat mengenang jasa Mbah Maridjan yang juga menjadi sesepuh di Dusun Kinahrejo. Dusun Kinahrejo kini tinggal kenangan. pemerintah daerah telah merelokasi warga dusun itu. Praktis di dusun paling dekat dengan Gunung merapi kini tidak ada lagi penghuninya. Hanya sisa rumah yang telah roboh dan tertimbun tanah yang terlihat disekitar jalan menuju Puncak Gunung Merapi.
DSC_4443
Sewa motor trail untuk menuju komplek perumahan Mbah Maridjan.
Wisatawan terlihat antusian untuk membuat kenang-kenangan disetiap sudut jalan menuju Dusun Kinahrejo. “Tolong potretin saya mas, di dekat poster Mbah Maridjan. Untuk kenang-kenangan,” ujar seorang wisatawan asal Sidoarjo.
Kini petilasan Mbah Maridjan terus didatangi wisatawan baik lokal maupun wisatawan mancanegara. Maklum nama Mbah Maridjan telah dikenal di seluruh dunia seiring meletusnya Gunung Merapi tiga tahun silam. Meski dia telah tiada petilasan Mbah Maridjan menjadi tujuan wisatawan diseluruh dunia.

Eksotisme Bukit Bintang

13493320051193076955Bukit Bintang namanya, masyarakat sekitar Jogja biasa menyebutnya dengan istilah BB, yang merupakan singkatan dari “Bukit Bintang”. Mengapa disebut Bukit Bintang? Karena Dari ketinggian yang merupakan bukit. Dan dari Bukit inilah kita bisa melihat kelap-kelip bintang, yang merupakan pancaran lampu dari rumah-rumah yang ada di wilayah Yogyakarta, maka dari itu terlihat seperti Bintang yang memancarkan cahayaindah dengan kerlap-kerlipnya. Maka dari itu disebut “Bukit Bintang (BB)”.
Tak usah diragukan lagi keindahannya, keindahan yang begitu sangat indah dan cukup menakjubkan bisa dibilang. Keindahan bisa dilihat, ketika matahari mulai tenggelam. Makin malam keindahan kerlap-kerlip bintang yang terpancar makin indah terlihat. Dari sini pula kita bisa melihat Sunset (matahari tenggelam), yang terkadang orang-orang melihat sunset dari pantai. Namun ini berbeda, dari Bukit Bintang kita juga bisa melihat keindahan sunset (matahari tenggelam).

Keberadaan bukit bintang yang di dukung dengan cuaca perbukitan yang begitu sejuk dan cukup dingin seperti berada di puncak gunung, membuat suasana keindahan bukit bintang makin terasa keindahannya dan merasakan kenyamanan bila berada disana. Dengan posisi bukit bintang yang seperti itu halnya, bukit bintang terkadang merupakan tempat yang begitu romantis bagi para muda dan mudi yang sedang memadu kasih atau bagi para pasangan muda yang baru saja membina rumah tangga dan juga bukan hanya untuk mereka saja, terkadang banyak keluarga pula yang mengunjungi bukit bintang untuk menghilangkan kepenatan dengan keindahan yang eksotis dan suasana perbukitan cuaca dingin.

Lalu dengan posisi keberadaan bukit bintang yang seperti itu, banyak orang yang memanfaatkan bukit bintang untuk berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan. Usaha yang bergerak di bidang kulinerlah  yang mendominasi di wilayah bukit bintang. Sepanjang bukit bintang banyak rumah-rumah makan yang menyajikan makanan yang berbeda dari rumah makan satu ke rumah makan lainnya. Dan disetiap rumah makan terkadang memiliki makanan khas masing-masing. Bukan hanya rumah makan saja, tetapi para pedagang makanan emperan pun seperti pedagang kaki lima ramai di sepanjang  jalan bukit bintang. Para pedagang yang semacam itu menjual makanan seperti jagung bakar, roti bakar, dan pisang bakar. Berbeda dengan rumah-rumah makan yang ada, yang menjual mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Untuk masalah harga bervariasi, berbeda antara rumah makan satu dengan yang lainnya. Ada harga yang mulai dari kelas bawah, harga menengah. harga standar bahkan hingga harga kelas atas. Jadi bagi semua kalangaan bisa menyesuaikan keadaan kantong mereka masing-masing. Kurang afdol rasanya bila kesana hanya melihat pemandangan yang indah saja, tanpa ada sajian makanan atau minuman sebagai teman untuk melihat keindahan yang begitu eksotis di bukit bitang (bb) tersebut.

Bagi para muda dan mudi yang sedang memadu kasih sangatlah menikmati keindahan bukit bintang. Suasana yang begitu eksotis keindahannya dan natural pemandangannya menjadikan kenyamanan sendiri bagi para muda dan mudi dalam memadu kasih. Keromantisanpun melekat pada bukit bintang. Tak jarang bagi para muda dan mudi yang sedang melakukan penjajakan atau bahasa kerennya pedekate (pendekatan). Merupakan tempat yang dirasa cocok untuk mengatakan cinta atau mengungkapkan perasaannya itu. Terkadang di suatu rumah makan ada yang menyediakan gitar untuk bernyanyi. Jadi, bagi para laki-laki yang bisa bermain gitar merupakan kesempatan baginya untuk menambah keromantisan yang ada di saat ingin mengatakan cintanya.

Bukit Bintang (BB) ramai pengunjung disaat hari-hari libur, seperti malam sabtu, malam minggu, bahkan hari-hari libur tertentu. Di hari liburlah merupakan moment yang tepat untuk menghabiskan waktu dalam menghilangkan kejenuhan dan kepenatan, setelah menghabiskan sehari-harinya dengan rutinitas yang ada. Kejenuhan dan kepenatan hilang seketika, hanya dengan melihat keindahan bukit bintang yang begitu eksotis keindahannya dan suasana perbukitan yang cukup nyaman. Di bukit bintang bukan hanya terdapat rumah-rumah makan, bahka ada pula hotel yang menyediakan penginapan bagi pasangan yang baru saja membina rumah tangga atau bagi para keluarga yang benar-benar ingin berlibur atau beristirahat untuk menghilangkan kepenatan dan kejenuhan yang ada. Dengan posisi bukit bintang yang benar-benar eksotis keindahannya dan sangat nyaman tempatnya.

Menikmati Malam di Yogyakarta bersama Kopi Joss

Tahukah anda sebuah tempat di Yogyakarta tempat mahasiswa, komunitas cyber seperti blogger danchatter, wartawan, seniman, budayawan, tukang becak, hingga penjaja cinta bisa berbincang santai? Jika anda pernah belajar di Yogyakarta, dimana anda dulu berembug bersama teman tentang tema skripsi atau tugas sekolah? Di antara sekian tempat yang anda sebutkan, pasti angkringan Lik Man yang terletak di sebelah utara Stasiun Tugu menjadi salah satunya. Wajar, sebab tempat itu telah menjadi favorit banyak orang.

Saya mengajak anda untuk menikmati nuansa Angkringan Lik Man yang pernah dirasakan oleh banyak orang. Anda bisa berjalan ke utara dari arah Malioboro atau Stasiun Tugu hingga menemukan jalan kecil ke arah barat, kemudian berbelok. Anda akan menemukan angkringan yang dimaksud tak jauh dari belokan, tepatnya di sebelah kiri jalan. Cirinya, ada dua buah bakul yang dihubungkan dengan bambu, anglo dengan arang yang membara, serta deretan gelas yang ditata.Angkringan Lik Man merupakan angkringan legendaris, sebab pedagangnya adalah generasi awal pedagang angkringan di Yogyakarta yang umumnya berasal dari Klaten. Lik Man yang bernama asli Siswo Raharjo merupakan putra Mbah Pairo, pedagang angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an. Warung berkonsep angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' diwariskan kepada Lik Man tahun 1969. Sejak itu, menjamurlah angkringan-angkringan lain.
Begitu sampai di angkringan yang buka pukul 18.00 ini, anda bisa memesan bermacam minuman yang ditawarkan, panas maupun dingin. Pilihan minuman favorit adalah Kopi Joss, kopi yang disajikan panas dengan diberi arang. Kelebihan kopi itu adalah kadar kafeinnya yang rendah karena dinetralisir oleh arang. Tak usah khawatir itu hanya mitos, sebab Kopi Joss lahir dari penelitian mahasiwa Universitas Gadjah Mada yang kebetulan sering nongkrong di Angkringan Lik Man.

Berbagai makanan juga disediakan, ada sego kucing berlauk oseng tempe dan sambal teri hingga gorengan dan jadah (makanan dari ketan yang dipadatkan berasa gurih) bakar. Sego kucing di Angkringan Lik Man yang harganya Rp 1.000,00 tak kalah lezat dengan masakan lainnya sebab nasinya pulen dan oseng tempe dan sambal terinya berbumbu pas. Menikmati sego kucing yang selalu disajikan dalam keadaan hangat dengan lauk gorengan atau sate telur selain lezat juga tak menguras uang.

Jika menjumpai makanan dalam keadaan dingin, anda dapat meminta penjual untuk menghangatkannya dengan cara dibakar. Lauk pauk yang menjadi lebih lezat ketika dibakar adalah mendoan (tempe goreng tepung), tahu susur, tempe bacem, endas (kepala ayam) dan tentu saja jadah. Bila tak nyaman makan dengan bungkus nasi saja atau anda makan dalam jumlah banyak, penjual angkringan menyediakan piring untuk menyamankan acara makan anda.
Anda bisa memilih tempat duduk di dua tempat yang disediakan. Jika ingin berbincang dengan pedagang, anda bisa duduk di dekat bakul atau anglo. Selain dapat bercerita dengan Lik Man, duduk di dekat bakul akan mempermudah jika ingin tambah makanan. Tetapi bila ingin lebih berakraban dengan teman, anda bisa duduk di tikar yang digelar memanjang di trotoar seberang jalan. Tak perlu khawatir ruang yang tidak cukup sebab panjang trotoar yang digelari tikar hampir 100 meter.

Sambil duduk, anda diberi kebebasan untuk berbicara apapun. Orang-orang yang sering datang ke angkringan ini membicarakan berbagai hal, mulai tema-tema serius seperti rencana demostrasi dan tema edisi di majalah mahasiswa hingga yang ringan seperti kemana hendak liburan atau sekedar tertawaan tak jelas yang sering disebut dengan gojeg kere. Tak ada larangan formal, tetapi yang jelas perlu menjaga budaya angkringan, yaitu tepo sliro (toleransi), kemauan untuk berbagi dan biso rumongso (menjaga perasaan orang lain). Bisa diartikan tak perlu berebut tempat dan menghargai orang lain yang duduk berdekatan.

Sejumlah tokoh terpandang telah menjadikan Angkringan Lik Man sebagai tempat menikmati malam. Ada Butet Kertarajasa, Djaduk Ferianto, Emha ainun Nadjib, Bondan Nusantara hingga Marwoto. Maka, tak seharusnya anda melewatkan suasana malam kota Yogyakarta tanpa berkunjung ke Angkringan Lik Man. Nikmatilah nuansa yang pernah dinikmati oleh banyak orang Yogyakarta dan sejumlah tokoh yang disebut di atas.

Pantai Pok Tunggal, Pantai Yang Tersembunyi


Pantai Pok Tunggal adalah pantai yang belum terkenal. Dibandingkan dengan pantai-pantai lain, pantai yang baru dibuka sekitar setahun yang lalu ini relatif sepi. Jadi, jika Anda sedang mencari sebuah pantai yang cocok untuk bersantai sembari mendengarkan suara deburan ombak dan hembusan angin sepoi-sepoi, pantai ini adalah pilihan yang pas.

Pantai Pok Tunggal terletak di Kecamatan Tepus, Kabupaten Wonosari, Gunungkidul. Lokasi Pantai Pok Tunggal cukup mudah untuk ditemukan, apalagi jika Anda sudah sering berkunjung ke pantai-pantai di Gunungkidul. Letak pantai yang indah ini di antara Pantai Sundak dan Pantai Siung. Di dekat jalan masuk menuju ke pantai ini terdapat papan yang bertuliskan “Pantai Poktunggal,” jadi Anda dapat dengan mudah menemukannya. Jarak dari depan jalan masuk ke pantai ini sekitar 2 kilometer.
Tarif masuk ke Pantai Pok Tunggal Rp. 1000,- per orang. Sangat murah bukan? Tapi, justru tarif parkirnya yang cukup mahal. Untuk parkir sepeda motor, Anda harus membayar Rp. 2000,- dan untuk parkir mobil Rp. 5.000,-. Walaupun Pantai Pok Tunggal belum lama dibuka, pantai ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang cukup memadai. Di pantai ini tersedia kamar mandi umum, dan warung makan dengan menu yang beragam. Makanan yang dijual cukup murah, dengan harga antara Rp 5.000,- sampai dengan Rp 15.000,-. Jika Anda ingin menginap di pantai ini, Anda dapat menyewa tenda, atau tidur di penginapan yang tersedia disana. Tarif untuk menyewa tenda sekitar Rp. 60.000,-. Dan pada malam hari, Anda dapat menyalakan api unggun.
Menurut penduduk sekitar, pantai ini diberi nama Pok Tunggal karena disana terdapat sebuah pohon Duras yang berdiri sendiri. Walaupun kenyataannya, di sekitar pohon yang menjadi ikon tersebut ada beberapa pohon lain. Pantai Pok Tunggal menawarkan pemandangan pantai yang indah, dengan hamparan pasir putih yang menawan. Di tepi pantai ini, terdapat beberapa payung yang dapat Anda sewa, sehingga Anda dapat bersantai tanpa merasa khawatir akan terbakar sinar matahari yang terik. Tarif sewa payung cukup murah, yaitu Rp. 20.000,- dan Anda dapat bersantai di bawahnya sampai puas. Pantai Pok Tunggal adalah tempat yang tepat untuk menikmati indahnya pemandangan saat matahari terbenam. Jadi, saat berkunjung kesana, sebaiknya Anda membawa sebuah kamera untuk mengabadikannya.
Pantai Pok Tunggal dikelilingi oleh tebing yang menjulang tinggi. Tebing di pantai ini cocok untuk olahraga panjat tebing. Namun sayangnya, belum ada jalur pemanjatan yang dibuat disana. Saat Anda sedang berada di Pantai Pok Tunggal, jangan terkejut jika Anda menemui beberapa ekor monyet liar. Terkadang mereka melompat muncul dari balik tebing. Satu keunikan dari Pantai Pok Tunggal adalah adanya sumber air tawar yang berasal dari aliran sungai bawah tanah. Sumber air inilah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warung-warung dan